Betapa pentingnya peranan remaja dalam menentukan maju mundurnya suatu bangsa, bahkan kepada remajalah harapan bangsa satu-satunya. Sebab remaja yang sering disebut juga generasi penerus punya peranan penting estafeta perjuangan bangsa, oleh karena itu pembinaannya tidak boleh ditangguh-tangguhkan.
Mengapa tidak? Memang masa muda dalam kehidupan manusia, adalah masa yang dapat dikatakan penuh vitalitas, harapan dan semangat. Jika kita tinjau dari segi biologis, ia sedang dalam puncak kesempurnaannya di mana tubuh sedang tumbuh kuat, kekar, segala organ sedang bekerja aktif ke segala fungsinya. Dari segi budaya, intelek, sosial dan profesi, umur muda adalah umur yang telah selesai pertumbuhannya. Yang mampu aktif menjalankan fungsinya, baik sebagai seorang individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dari segi berideologi pun masa remaja sedang menampakkan perhatian yang serius untuk dapat dibina.
Agar dapat memanfaatkan tenaga muda yang baik dan terarah itu, perlu kita mengenalkan kepada remaja berbagai segi, agar jangan sampai tenaga yang penuh energi itu disalahgunakan, sehingga terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan baik bagi masyarakat maupun bagi dirinya sendiri.
Lingkungan Keluarga
Diantara sekian banyak persoalan yang mengganggu kebahagiaan hidup, adalah masalah hubungan orang tua dengan anaknya yang telah remaja dan dewasa itu. Tidak jarang kita mendengar keluhan seorang ibu yang berkata: “Dulu sewaktu anak-anak saya masih kecil-kecil, hati saya senang, walaupun lelah, sibuk dan kurang tidur. Tapi sekarang hati saya sedih walaupun badan saya senang, tidak sibuk, tidur cukup karena merasa tidak ada anak yang santun dan sayang kepada saya.” Bahkan ada juga orang tua yang merasa anaknya sudah dewasa dan remaja itu tiba-tiba menjadi nakal, suka melawan, tidak mau patuh dan sering menyusahkan orang tua yaitu menyalahkan kedudukan orang tua, dengan berbagai kelakuannya.
Dan tidak sedikit pula para remaja, merasa kurang bahwa orang tuanya tidak mau mengerti perasaannya, tidak mengindahkan kebutuhannnya dan lain sebagainya. Sehingga mereka menjadi bingung, cemas dan gelisah dengan demikian tidak mampu menghadapi persoalan hidup sebagai seorang remaja. Dalam suasana kecemasan dan kegelisahan itulah mereka mudah terkena pengaruh yang tidak baik dari luar, maka mereka menjadi frustasi dan fatal akibatnya kalau tidak cepat ditanggulangi.
Apalagi kalau kita lihat sekarang ini, makin banyak kenyataan hidup yang tidak menyenangkan terutama dalam masyarakat maju dan modern ini, dimana agama tidak lagi diindahkan, mungkin akibat teknologi modern yang tidak disertai dengan agama, sehingga dengan keadaan itu mendorong orang untuk berbuat dan menghargai sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Keluarga dan rumah, merupakan pelabuhan yang aman dan tambatan yang kokoh bagi setiap anggota keluarga, terutama remaja. Ayah, ibu dan anak-anak adalah suatu basis dimana secara teratur dan harmonis seluruh keluarga berkumpul untuk berkomunikasi dan berbincang-bincang baik dalam hal yang menggembirakan ataupun ketika sedang menghadapi kesulitan.
Keluarga adalah merupakan kesatuan daripada masyarakat kecil, yang mempunyai motivasi dan tujuan hidup tertentu, dimana ayah, ibu dan anak-anak mempunyai fungsi dan tanggung jawab saling mengisi, baik eksistensi ataupun keselamatan dari persekutuan hidup itu.
Dalam ajaran Islam, cara mendidik anak yang diajarkan Allah SWT kepada anak terdapat dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 13 s/d 19 yang dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Menanamkan jiwa tauhid.
2. Menghargai dan menghormati orang tua.
3. Memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik.
4. Kejujuran, bahwa tidak ada satupun yang dapat disembunyikan dihadapan Allah SWT.
5. Supaya mendirikan sholat dan ibadah lain.
6. Mengajak kepada perbuatan baik dan mencegah perbuatan munkar.
7. Supaya bersabar.
8. Melarang keangkuhan dan kesombongan dalam pergaulan.
9. Sederhana dalam sikap, berjalan dan berbicara.
Oleh karena itu pembinaan generasi harus dimulai dari sedini mungkin, dengan demikian kita menciptakan insan pembangunan, yang kreatif, produktif dan taqwa kepada Allah SWT, yang mampu tanding ke gelanggang walau seorang untuk membela bangsa, negara, dan agama.
Lingkungan Pendidikan
Sekolah merupakan tempat pendidikan formal, yang secara teratur dan terencana melakukan pembinaan terhadap generasi muda. Fungsi sekolah tidak hanya memberikan pengajaran dan pendidikan secara formal, melainkan semua tenaga dan alat pengajaran merupakan unsur pembinaan bagi generasi muda, artinya guru bukan hanya mendidik akan tetapi seorang guru harus menjadi contoh tauladan bagi anak didiknya dalam segala hal baik, sikap, kepribadian, cara pergaulan, ketaatan terhadap agama, cara berpakaian dan penampilannya. Semua ini adalah unsur-unsur penting dalam pembinaan anak didik.
Seorang guru dapat mengubah jiwa anak yang pendiam, pemalu, malas ataupun tidak bersemangat menjadi terbuka, pemberani, rajin dan penuh gairah. Dan sebaliknya guru dapat mengubah dan merusak anak yang baik, menjadi nakal, pemalas, pembolos, bahkan ada juga yang membenci pelajaran. Bahkan guru dapat mengubah keyakinan anak didiknya dari taat beragama menjadi tidak taat dan akhirnya meninggalkan ajaran agamanya.
Remaja yang sudah duduk di perguruan tinggi kegoncangan emosi lebih kuat tidak nampak lagi seperti ketika ia masih di sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas, yang nampak lebih tinggi adalah perhatian sosial dan pengembangan kepribadian, angan-angan dan cita-cita lebih tinggi. Oleh karena itu segala ketentuan-ketentuan dan tugas akan diterima dan dipatuhinya dengan baik dari para pengajar ataupun pemimpin. Di samping itu mereka juga peka terhadap masalah-masalah sosial di sekitarnya.
Lingkungan Masyarakat
Pada usia remaja, pengaruh lingkungan masyarakat kadang-kadang lebih besar pengaruhnya daripada lingkungan keluarga, sebab masa remaja adalah masa yang sedang mengembangkan kepribadiannya, yang membutuhkan lingkungan teman-teman dan masyarakat. Perhatian mereka terhadap lingkungan masyarakat benar-benar diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau nasib orang banyak sering kali menjadi perhatian mereka dan mereka berjuang untuk membela yang lemah dan menderita itu.
Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang bersifat : pornografis, sadisme, film-film yang merusak moral, gambar-gambar, bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain sebagainya yang pada pokoknya berbagai kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman sekarang. Ini semua harus dibatasi kalau perlu harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada di dalam ajaran agama, sebab kalau tidak pengaruhnya akan lebih berbahaya dibanding pengaruh lain.
Faktor lain juga sangat penting dalam pembinaan remaja di dalam mengenal lingkungan misalnya adanya semacam kelompok dalam masyarakat yaitu organisasi kemasyarakatan (ormas). Organisasi kemasyarakatan mempunyai fungsi dan peranan yang positif dalam pembinaan remaja, sebab di situ remaja dilatih dan dididik untuk bermasyarakat dan menjadi seorang pemimpin, bagaimana sikap pemimpin terhadap bawahannya, jangan menjadi pemimpin anak buahnya tidak kenal kepadanya, sehingga anak buahnya menjadi bingung, mana pemimpinnya?
Lingkungan Keagamaan
Lingkungan keagamaan, baik lembaga pendidikan keagamaan maupun kegiatan-kegiatan keagamaan ini juga sarana yang penting dalam pembinaan remaja.
Pengaruh terhadap lembaga pendidikan keagamaan sangat positif sekali bagi remaja, sebab remaja yang sering datang ke masjid misalnya, hati dan jiwanya menjadi dekat dengan agama dan dengan demikian ia merasa tenang dan bahagia. Pengaruh tempat ibadah itu akan lebih besar apabila remaja ikut aktif atau diikutsertakan dalam kegiatan ataupun upacara keagamaan.
Pengaruh agama besar terhadap remaja, terutama mereka yang mengalami kegoncangan dan ketidaktenangan dalam keluarga. Apabila remaja tidak meyakini suatu agama, atau tidak mendapatkan pendidikan dan pengalaman keagamaan sehingga jiwanya tidak lagi tenteram aqidah sejak dini mungkin, maka jika ia remaja akan bingung menghadapi seribu persoalan yang dihadapi, terutama masalah pribadinya.